Coba-coba buad...
hehe...
kritik n saran terbuka lebarrrrrr buad kelanjutan story ini...
Hope you'll like it guys...
Casts ::
* Wooyoung 2PM
* Min Miss A
* Hongki FTIsland
* Jiyeon T-ara
* Extended casts
Genre :: Romance

Wooyoung berlari menuju ruang latihan ketika mendengar kabar bahwa Min terpeleset saat latihan dan mengalami keseleo. Dengan kecepatan penuh Wooyoung berlarian tanpa memperhatikan sekitarnya. Bahkan Chansung yang saat itu sedang duduk dilorongpun sampai terbengong melihatnya.
Wooyoung berhenti didepan pintu ruang latihan JYP. Ia menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya. Wooyoung membuka pintu dengan gaya santai seolah-olah ia datang untuk latihan biasa.
Disanalah ia, gadis pujaannya selama ini sedang duduk dikursi dan meringis kesakitan saat Eunjae noona sedang memasang perban karet dikakinya.
“wah kau kenapa Min? jatuh lagi?” Tanya Wooyoung dengan gaya tak peduli
“diam kau oppa. Aku ini sedang kesakitan tahu” gerutu Min dengan wajah kekanakan
Wooyoung duduk disamping Min sambil memperhatikan kaki Min yang sudah mulai terlihat membengkak.
“noona, apa tak sebaiknya kita bawa kerumah sakit saja? Itu sepertinya lumayan parah”
“andwae…! Kalau dibawa kerumah sakit aku pasti disuruh istirahat” timpal Min
“seharusnya memang begitu, tetapi Min bersikeras” Eunjae noona memasang ekspresi marah yang dibuat-buat kepada Min
“kau itu memang seharusnya istirahat tau! Kakimu sudah sebesar kelapa begini masih ingin kau paksakan?” Wooyoung menatap Min cemas
“aku hanya ingin latihan lagi oppa, untuk Comeback stage kami nanti. Aku tak ingin semuanya jadi kacau hanya gara-gara aku” Min menundukkan kepalanya
“tapi kalau dipaksakan, semuanya akan makin kacau. Bagaimana kalau kakimu bertambah parah? Aku harus menelpon Jinyoung hyung”
Wooyoung berdiri untuk mengambil hpnya yang ada didalam tas. Min berusaha bangun dan mengejar Wooyoung tapi malah terjatuh.
“aww…” Min meringis kesakitan sambil memegangi kakinya
Wooyoung seketika itu pula langsung berbalik dan menghampiri Min, begitu pula Eunjae noona.
“gwenchana?” Wooyoung benar-benar merasa cemas melihat Min yang sejak tadi merintih kesakitan
“sakit sekali oppa” Min merengek seperti anak kecil
“sebaiknya kita bawa dia keruang istirahat, biar nanti aku telpon dokter” Eunjae noona mengeluarkan hpnya dan menghubungi dokter
“kau bisa berdiri?” Tanya Wooyoung pada Min yang mulai menangis
“sepertinya tidak, sakit sekali sampai akupun takut menggerakkannya oppa”
Wooyoung langsung bangkit dan menggendong Min, Min yang kaget sekaligus malu langsung minta untuk diturunkan. Tetapi Wooyoung terus saja menggendongnya menuju ruang istirahat.
***
*Min POV*
Ya Tuhan, jangan buat aku begini. Kenapa jantungku sejak tadi rasanya seperti ingin melompat keluar. Aku yakin, wajahku pasti sangat merah saat ini. Aku merasa malu digandong oleh Wooyoung oppa, tapi aku juga merasa senang karenanya.
Kuperhatikan wajahnya saat ia menggendongku, aku benar-benar mengagumi wajah ini sejak dulu. Sejak pertama kali aku melihatnya menjadi Trainee disini, aku sudah tahu bahwa aku menyukainya. Perasaan bodoh yang tak seharusnya kumiliki.
Ia menurunkanku dengan hati-hati ditempat tidur, sambil terus menjaga agar kakiku tidak tersentuh olehnya.
“sekarang kau istirahat disini, tunggu sampai noona datang membawa dokter”
Ia bangkit untuk keluar ketika tanpa sadar tanganku menahannya, ia menoleh menatapku.
“temani aku dulu, oppa” aku menunduk, takut mendengar penolakannya
“baiklah” jawabnya tanpa ragu dan duduk disampingku
Bisa kurasakan saat ini jantungku berdetak sangan kencang, sampai aku merasa sepertinya Wooyoung oppa bisa mendengarnya.
“mian” ucapnya pelan
“waeyo oppa? Kenapa kau minta maaf?”
“kau berusaha mengejarku tadi makanya kau terjatuh lagi dan kakimu makin parah. Seharusnya aku tadi tak perlu mengancam akan menelpon Jinyoung hyung”
Ia menundukkan kepalanya, bisa kurasakan saat ini ia benar-benar merasa bersalah padaku
“anieyo oppa. Nan gwenchana. Memang seharusnya aku istirahat kan?”
Ia menatapku lama dengan matanya yang sangat kusukai itu, lalu ia tersenyum dan berkata padaku
“aku akan menjadi kakimu sampai kau sembuh”
Aku hanya terdiam kaget sekaligus merasa bahagia luar bisa karena kata-katanya itu.
***
*Wooyoung POV*
Kupandangi wajah gadis yang sedang menunduk malu dihadapanku ini. Wajahnya memerah mungkin karena mendengar kata-kataku tadi.
Tanganku bergerak diluar kendaliku dan menyentuh kakinya yang sakit
“jinja gwenchana?” tanyaku tanpa memandangnya, aku takut ia melihat wajahku yang saat ini juga pastinya semerah udang rebus
“gwenchana oppa” suaranya menenangkan hatiku
Kami sama-sama terdiam tak tahu akan berkata apa lagi, aku bahkan sepertinya mampu mendengar suara detak jantungku yang kecepatannya mengalahkan kecepatan roller coaster.
Tanganku masih berada dikakinya, berusaha memberikan rasa hangat padanya. Tiba-tiba ia memegang tanganku. Aku langsung melihat kearahnya dengan perasaan kaget sekaligus senang
Ia menatapku sambil tersenyum
“gomawo, oppa”
Aku membalas senyumannya yang indah itu.
***
hehe...
kritik n saran terbuka lebarrrrrr buad kelanjutan story ini...
Hope you'll like it guys...
Casts ::
* Wooyoung 2PM
* Min Miss A
* Hongki FTIsland
* Jiyeon T-ara
* Extended casts
Genre :: Romance

The Princess’ first love
Part 1 :: Gomawo...
Wooyoung berlari menuju ruang latihan ketika mendengar kabar bahwa Min terpeleset saat latihan dan mengalami keseleo. Dengan kecepatan penuh Wooyoung berlarian tanpa memperhatikan sekitarnya. Bahkan Chansung yang saat itu sedang duduk dilorongpun sampai terbengong melihatnya.
Wooyoung berhenti didepan pintu ruang latihan JYP. Ia menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya. Wooyoung membuka pintu dengan gaya santai seolah-olah ia datang untuk latihan biasa.
Disanalah ia, gadis pujaannya selama ini sedang duduk dikursi dan meringis kesakitan saat Eunjae noona sedang memasang perban karet dikakinya.
“wah kau kenapa Min? jatuh lagi?” Tanya Wooyoung dengan gaya tak peduli
“diam kau oppa. Aku ini sedang kesakitan tahu” gerutu Min dengan wajah kekanakan
Wooyoung duduk disamping Min sambil memperhatikan kaki Min yang sudah mulai terlihat membengkak.
“noona, apa tak sebaiknya kita bawa kerumah sakit saja? Itu sepertinya lumayan parah”
“andwae…! Kalau dibawa kerumah sakit aku pasti disuruh istirahat” timpal Min
“seharusnya memang begitu, tetapi Min bersikeras” Eunjae noona memasang ekspresi marah yang dibuat-buat kepada Min
“kau itu memang seharusnya istirahat tau! Kakimu sudah sebesar kelapa begini masih ingin kau paksakan?” Wooyoung menatap Min cemas
“aku hanya ingin latihan lagi oppa, untuk Comeback stage kami nanti. Aku tak ingin semuanya jadi kacau hanya gara-gara aku” Min menundukkan kepalanya
“tapi kalau dipaksakan, semuanya akan makin kacau. Bagaimana kalau kakimu bertambah parah? Aku harus menelpon Jinyoung hyung”
Wooyoung berdiri untuk mengambil hpnya yang ada didalam tas. Min berusaha bangun dan mengejar Wooyoung tapi malah terjatuh.
“aww…” Min meringis kesakitan sambil memegangi kakinya
Wooyoung seketika itu pula langsung berbalik dan menghampiri Min, begitu pula Eunjae noona.
“gwenchana?” Wooyoung benar-benar merasa cemas melihat Min yang sejak tadi merintih kesakitan
“sakit sekali oppa” Min merengek seperti anak kecil
“sebaiknya kita bawa dia keruang istirahat, biar nanti aku telpon dokter” Eunjae noona mengeluarkan hpnya dan menghubungi dokter
“kau bisa berdiri?” Tanya Wooyoung pada Min yang mulai menangis
“sepertinya tidak, sakit sekali sampai akupun takut menggerakkannya oppa”
Wooyoung langsung bangkit dan menggendong Min, Min yang kaget sekaligus malu langsung minta untuk diturunkan. Tetapi Wooyoung terus saja menggendongnya menuju ruang istirahat.
***
*Min POV*
Ya Tuhan, jangan buat aku begini. Kenapa jantungku sejak tadi rasanya seperti ingin melompat keluar. Aku yakin, wajahku pasti sangat merah saat ini. Aku merasa malu digandong oleh Wooyoung oppa, tapi aku juga merasa senang karenanya.
Kuperhatikan wajahnya saat ia menggendongku, aku benar-benar mengagumi wajah ini sejak dulu. Sejak pertama kali aku melihatnya menjadi Trainee disini, aku sudah tahu bahwa aku menyukainya. Perasaan bodoh yang tak seharusnya kumiliki.
Ia menurunkanku dengan hati-hati ditempat tidur, sambil terus menjaga agar kakiku tidak tersentuh olehnya.
“sekarang kau istirahat disini, tunggu sampai noona datang membawa dokter”
Ia bangkit untuk keluar ketika tanpa sadar tanganku menahannya, ia menoleh menatapku.
“temani aku dulu, oppa” aku menunduk, takut mendengar penolakannya
“baiklah” jawabnya tanpa ragu dan duduk disampingku
Bisa kurasakan saat ini jantungku berdetak sangan kencang, sampai aku merasa sepertinya Wooyoung oppa bisa mendengarnya.
“mian” ucapnya pelan
“waeyo oppa? Kenapa kau minta maaf?”
“kau berusaha mengejarku tadi makanya kau terjatuh lagi dan kakimu makin parah. Seharusnya aku tadi tak perlu mengancam akan menelpon Jinyoung hyung”
Ia menundukkan kepalanya, bisa kurasakan saat ini ia benar-benar merasa bersalah padaku
“anieyo oppa. Nan gwenchana. Memang seharusnya aku istirahat kan?”
Ia menatapku lama dengan matanya yang sangat kusukai itu, lalu ia tersenyum dan berkata padaku
“aku akan menjadi kakimu sampai kau sembuh”
Aku hanya terdiam kaget sekaligus merasa bahagia luar bisa karena kata-katanya itu.
***
*Wooyoung POV*
Kupandangi wajah gadis yang sedang menunduk malu dihadapanku ini. Wajahnya memerah mungkin karena mendengar kata-kataku tadi.
Tanganku bergerak diluar kendaliku dan menyentuh kakinya yang sakit
“jinja gwenchana?” tanyaku tanpa memandangnya, aku takut ia melihat wajahku yang saat ini juga pastinya semerah udang rebus
“gwenchana oppa” suaranya menenangkan hatiku
Kami sama-sama terdiam tak tahu akan berkata apa lagi, aku bahkan sepertinya mampu mendengar suara detak jantungku yang kecepatannya mengalahkan kecepatan roller coaster.
Tanganku masih berada dikakinya, berusaha memberikan rasa hangat padanya. Tiba-tiba ia memegang tanganku. Aku langsung melihat kearahnya dengan perasaan kaget sekaligus senang
Ia menatapku sambil tersenyum
“gomawo, oppa”
Aku membalas senyumannya yang indah itu.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar